Apa yang harus disiapkan calon tenaga pendidik berkualitas?
Sebagai calon tenaga pendidik tentunya kita harus terdidik pula pada dasarnya oleh karena itu ada beberapa hal yang harus disiapkan agar kedepannya kita mampu menjadi calon tenaga pendidik yang berkualitas, maka dari itu silahkan teman-teman simak esai dan catatan penting yang sudah saya rangkum dibawah ini:
Esai
Hari ini euforia lembaga kemahasiswaan seolah dipudarkan dan direnggut kebebasan untuk menyampaikan sebuah pendapat yang dimana merupakan ciri khas sebagai seorang mahasiswa yang berintelektual. Ruang-ruang diskusi yang dulunya langgeng dalam kampus kian dibatasi dengan beberapa kebijakan pembatasan dalam skala kampus.
Berbagai riakan konsep demokrasi, tentang bagaimana semua orang berhak untuk mengekspresikan dirinya, tapi nihil dalam prakteknya dilapangan itu kian menyalahi, tak sedikit pemuda dan mahasiswa yang menyampaikan aspirasi, baik itu dalam unjuk rasa maupun melalui media elektronik itu kemudian mendapat kecaman bahkan tindak represif oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Lebih dari itu menelisik tentang bagaimana konsep pendidikan yang ideal, ini tidak terlepas bagaimana peran pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap dunia pendidikan. Berangkat daripada itu ini secara jelas bahwa semestinya pemerintah tidak lepas tangan terhadap pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945 tapi, dalam kondisi realitas sekarang pemerintah seolah acuh tak acuh terhadap pendidikan dengan dihadirkan nya kebijakan tentang status PTN yang diberikan hak otonom untuk mengolah secara mandiri PTN nya.
Jika melihat penggambarannya pendidikan bukanlah sebuah barang yang bisa dititipkan, ini adalah fondasi generasi selanjutnya oleh karena itu butuh tanggung jawab serius, baik oleh pemerintah maupun seluruh stakeholder yang ada agar mampu mencetak calon tenaga pendidik yang berkualitas.
Terlebih lagi melihat permasalahan yang terjadi dalam pendidikan. Dimana akses pendidikan sangat sulit untuk disentuh, seolah-olah ada pembatasan kelas tertentu yang boleh mengenyam pendidikan, sementara yang lainnya menderita karena harus bertarung dengan kerasnya perjuangan bertahan hidup. Ini seperti sistem yang berusaha dilanggengkan oleh para korporasi elit untuk menjadikan pendidikan sebagai ladang basah yang siap digarap kapanpun mereka mau.
Jika kita merujuk pada gagasan Darmaningtyas dalam bukunya "pendidikan rusak-rusakan" ini menambah literatur baru terhadap berbagai polemik dalam pendidikan, Salah satunya adalah mental korup para pengelola instansi pendidikan yang kerap menyeleweng dari tugas utamanya sebagai penanggung jawab. Melihat ini semua apakah masih ada ekspektasi lebih terhadap pendidikan untuk generasi kedepannya? Silahkan simpulkan masing-masing!
Salah satu tolak ukur untuk menggambarkan kondisi pendidikan kedepannya adalah dengan melihat bagaimana kualitas dan kapabilitas calon tenaga pendidik hari ini, dalam hal ini mahasiswa yang sedang menempuh studi dibangku perkuliahan, yang kedepannya akan menjadi tenaga pendidik baru. Pertanyaan nya adalah apakah mahasiswa hari ini bisa memegang teguh pendirian dan idealisme nya ketika sampai pada titik atas (Birokrasi) jangan sampai itu semua hanya melanggengkan kembali siklus penindasan yang terjadi hari ini, baik dalam lingkup akademik maupun dalam kehidupan kampus.
Jika kita merujuk pada sebuah konsep yang digagas oleh Paulo Freire dalam buku nya "Pendidikan Kaum Tertindas" itu menggambarkan bahwa adanya praktik dehumanisasi yang dilanggengkan oleh kaum penindas, ini bukan sekadar bualan atau isapan jempol semata karena selama menempuh pendidikan secara sadar atau tidak, interaksi antara guru dan murid di sekolah bisa jadi sebuah penindasan.
Tak hanya “penindasan” oleh guru kepada muridnya, penindasan juga kerap terjadi antarmurid, seperti penindasan senior terhadap junior di sekolah-sekolah. Lebih parahnya, penindasan juga terjadi hingga ke perguruan tinggi. Anehnya dendam bersabda, beberapa orang yang tertindas seringkali menjadi penindas untuk lainnya. Yah, mewarisi budaya tindas-menindas dengan dalih melatih mental. Sedangkan yang tertindas lainnya hanya bisa sabar dan menahan rasa takut. Dan miris rasanya ketika mengkritik dan meneriakkan perlawanan terhadap penindasan jika kedepannya turut melanggengkan penindasan tersebut.
Melihat itu semua tentunya miris untuk mengekspektasikan bagaimana gambaran pendidikan ideal kedepannya, karena sedari dini dalam prosesnya, sebagian mahasiswa atau calon tenaga pendidik melalui proses dalam lingkup kampus yang tercemar dengan perilaku arogan dan amoral. Bagaimana mau mendidik anak-anak bangsa jika mendidik diri sendiri belum tuntas? Hey, sungguh ironis bukan? Yah begitulah kira-kira, dan ada sebuah kutipan yang disampaikan oleh sastrawan tanah air "Jangan Tuan terlalu percaya pada pendidikan sekolah.
Seorang guru yang baik masih bisa melahirkan bandit-bandit yang sejahat-jahatnya, yang sama sekali tidak mengenal prinsip. Apalagi kalau guru itu sudah bandit pula pada dasarnya." Begitulah ungkapan dari Pramoedya Ananta Toer. Melihat gambaran tersebut tentunya sebelum menjadi pendidik terlebih dahulu kita harus terdidik pula pada dasarnya, agar tidak menciptakan generasi yang tak terididik pula yang bisa menambah kontribusi dalam carut-marut nya dunia pendidikan.
Oleh karena itu perlu adanya kesadaran yang terbangun sebagaimana konsep yang ditawarkan oleh Paulo Freire bahwa "mestinya yang harus dijunjung tinggi adalah nilai kemanusiaan serta bisa membebaskan diri dari kaum penindas dan tidak menjadi penindas ketika berhasil menaklukkan kaum penindas".
Berangkat dari itu jelas bahwa proses memanusiakan manusia dan membebaskan diri dari ketertindasan adalah salah satu aspek yang mesti dicapai dan terjewatahkan dalam praktek pendidikan demi terbentuknya calon tenaga pendidik yang berkualitas. Ini semua tentunya adalah penggambaran tentang kondisi pendidikan sekarang, oleh karena itu penulis mengajak kepada semua khalayak untuk memberikan saran dan kritikan tentang bagaimana pendidikan yang ideal?
Catatan Penting
1. Atitude yang baik
Sesuai dengan pesan moral yang terkandung dalam esai diatas, menjadi kewajiban untuk bersikap baik kepada siapapun dan dimanapun entah itu dalam lingkungan masyarakat maupun dalam lingkungan kampus agar mencerminkan calon tenaga pendidik yang berkualitas.
2.Pendirian Teguh
Memiliki pendirian teguh merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki calon tenaga pendidik karena, hal ini sebagai bekal untuk membangun konsistensi dalam bekerja ataupun membangun kesepakatan dengan orang lain.
3. Jujur dan bertanggung jawab
Sikap jujur dan tanggung merupakan sikap yang harus senantiasa dimiliki oleh calon tenaga pendidik demi menciptakan generasi yang berkarakter baik.

💯
ReplyDeletemantap
ReplyDelete